Nofi Photo

Nofi Photo
Fotografer Propesional

Selasa, 07 Januari 2014

Karya Tulis Budi Daya dan Pemanfaatan Jambu Biji Temanggung






TUGAS KARYA TULIS
UNTUK SYARAT UJIAN NASIONAL
KELAS XII IPS B
SMA MUHAMMADIYAH BOROBUDUR
THN 2014



KARYA : HUSNUL LATIFAH
KELAS : XII IPS B






 
DI persentasikan : Selasa, 7 Januari 2014









BUDI DAYA DAN PEMANFAATAN JAMBU BIJI DI DESA KLESEMAN KECAMATAN WONOBOYO KABUPATEN TEMANGGUNG
                                                              
                                                                
KARYA TULIS





 
                                               




Disusun oleh :
                                                Nama   : Husnul Latifah
                                                Kelas   : XII IPS B






SEKOLAH MENENGAH ATAS MUHAMMADIYAH BOROBUDUR
TAHUN PELAJARAN 2013/2014








BUDI DAYA DAN PEMANFAATAN JAMBU BIJI DI DESA KLESEMAN KECAMATAN WONOBOYO KABUPATEN TEMANGGUNG


KARYA TULIS


diajukan kepada Sekolah Menengah Atas Muhammadiyah Borobudur untuk memenuhi persyaratan Ujian Nasional










                                     


Disusun oleh :
                                                 Nama : Husnul Latifah
                                                 Kelas : XII  IPS B 








SEKOLAH MENENGAH ATAS MUHAMMADIYAH BOROBUDUR
TAHUN PELAJARAN 2013/2014
i






HALAMAN PENGESAHAN



Telah ditetapakan di depan pembimbing Karya Tulis Sekolah Menengah Atas Muhammadiyah Borobudur pada  tanggal                       2013 dan dinyatakan telah memenuhi persyaratan Ujian Nasional













Mengetahui,                                                      Borobudur, 20 Desember 2013
Kepala Sekolah
                    Pembimbing




Umi Khayah Rusiyanah, S.Pd.




Mega Ayu Kharisma, S.Pd.
NIP 196611061990032005



ii 






MOTO



·        Jujurlah meskipun kejujuran itu pahit rasanya.(Pemred Djibran:2008)
·        Harta dapat membuat orang kaya menjadi miskin, sedangkan ilmu dapat membuat orang miskin menjadi kaya.
·        Sebaik-baik teman adalah orang yang mau menggingatkan  manakala kita menyimpang.
·        Jangan hanya lihat hasil ahir, tapi lihatlah usaha bagaimana mencapai hasil ahir.




















iii
HALAMAN PERSEMBAHAN



Karya tulis ini penulis persembahkan kepada:
  
1.      Ayah dan Ibu tercinta.
2.      Pengurus Pondok Pesantren dan Panti Asuhan Fatimah Az-Zahra.
3.      Bapak dan Ibu Guru SMA Muhammdiyah Borobudur.
4.      Teman-teman yang berbahagia.
5.      Seseorang yang penulis sayangi dan cintai.



















iv

KATA PENGANTAR

            Terlebih dahulu penulis ucapkan rasa syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
            Dalam karya tulis ini penulis membahas “Budi daya dan Pemanfaatan Jambu Biji di Desa Kleseman, Kecamatan Wonoboyo,  Kabupaten Temanggung. Karya tulis ini disusun untuk memenuhi persyaratan mengikuti Ujian Nasional.
Penulis menyadari bahwa pembuatan karya tulis ini tidak dapat diselesaikan tanpa bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Kepala SMA Muhammadiyah Borobudur yang telah memberi kesempatan kepada kami untuk menyusun karya tulis ini;
2.      Ibu Mega Ayu Kharisma yang telah memberi bimbingan kepada penulis untuk menyusun karya tulis ini;
3.      Serta pihak-pihak lain yang tidak dapat penulis sebut satu persatu.
Penulis yakin bahwa karya tulis ini  masih banyak kekurangan, oleh karena itu penulis berharap kepada pembaca, untuk memberikan saran dan kritik  yang sifatnya membangun. Akhir kata penulis mohon maaf dan semoga karya tulis ini bermanfaat serta dapat menambah wawasan kita semua.


 Borobudur,   20  Desember 2013


Penulis



v



DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.......................................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN......................................................................................... ..ii
MOTO............................................................................................................................ ..iii
HALAMAN PERSEMBAHAN......................................................................................... iv
KATA PENGANTAR ...................................................................................................... v
DAFTAR ISI...................................................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................. 1
1.1  Latar Belakang Masalah...................................................................................... 2
1.2  Rumusan Masalah............................................................................................... 2
1.3  Tujuan Penelitian................................................................................................. 2
1.4  Manfaat Penelitian............................................................................................... 2
1.5  Metode Penelitian................................................................................................ 2
1.6  Sistematika Penelitian.......................................................................................... 3
BAB II KAJIAN PUSTAKA............................................................................................. 5
2.1   Sejarah dan Perkembangan Jambu Biji.............................................................. 5   
2.2    Botoni dan Morfologi Jambu Biji...................................................................... 6
2.3   Jenis-Jenis Jambu Biji...................................................................................... 7
BAB III PEMBAHASAN.................................................................................................. 8
          3.1  Syarat Pertumbuhan........................................................................................... 9
          3.2  Cara Membudidayakan Tanaman Jambu Biji...................................................... 10
                   3.2.1  Persiapan Lahan..................................................................................... 10
vi
                   3.2.2 Pembibitan Tanaman Jambu Biji.............................................................. 11
                   3.2.3 Teknik Penanaman Jambu Biji................................................................. 12
                   3.2.4 Cara Memanen....................................................................................... 13
          3.3 Pemanfaatan Jambu Biji....................................................................................... 14

BAB IV PENUTUP........................................................................................................... 15
          4.1. Kesimpulan........................................................................................................ 15
          4.2. Saran................................................................................................................. 15
           DAFTAR PUSTAKA............................................................................................. 16
           LAMPIRAN












vii



BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
              
            Jambu biji sudah dikenal masyarakat luas. Sayangnya, budidaya secara komersial masih jarang dilakukan. Padahal, sebagai salah satu produk horticultural, jambu biji juga memiliki banyak manfaat, diantaranya sebagai bahan obat, aneka olahan makanan, dan minuman.
            Jambu biji juga dapat di konsumsi secara langsung, jambu biji mempunyai kandungan gizi dan mengandung vitamin A dan vitamin C yang tinggi, dengan kadar gula 8 %.Selain sebagai pohon pembeta dipekarangan dan sebagai tanaman hias, daun dan akarnya juga dapat digunakan sebagai obat tradisional. Kayunya dapat dibuat sebagai alat dapur.
      Pada umumnya masyarakat menganggap jambu biji adalah tananaman yang biasa, dibandingkan dengan tanaman buaah yang lain, akan tetapi manfaat yang ada didalamnya sangatlah banyak, hanya saja masyarakat belum bisa memanfaatkannya secara maksimal.
      Oleh karena itu, bedasarkan penelitian yang penulis lakukan dibeberapa tempat terutama di Desa Kleseman Kecamatan Wonoboyo Kabupaten Temanggung dan melakukan studi pustaka terhadap berbagai sumber maka penulis membuat judul ‘’BUDIDAYA DAN PEMANFAATAN JAMBU BIJI DI DESA KLESEMAN  KECAMATAN WONOBOYO KABUPATEN TEMANGGUNG’’








1
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Bagaimana cara membudidayakan tanaman jambu biji  ?
1.2.2  Apa saja manfaat dari  tanaman jambu biji ?

1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1      Mengetahui cara membudidayakan tanaman jambu biji.
1.3.2     Mengetahui manfaat yang terkandung dalam jambu biji.

1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1    Masyarakat dapat mengetahui cara budidaya tanaman jambu biji.
1.4.2     Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan.

1.5 Metode Penelitian
  Dalam pembuatan karya tulis ini, metode yang penulis gunakan ada tiga cara yaitu:
1.5.1   Metode Observasi
                        Metode Observasi adalah teknik pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan langsung terhadap gejala-gejala subyek yang diselidiki, baik dilakukan dalam situasai sebenarnya maupun dalam situasi buatan yang khusus diadakan. (http://ebookbrowsee.net-metode-observasi-menurut-kamus-besar-bahasa-indonesia).
             Dalam metode ini penulis secara langsung mengamati tamanan jambu biji milik Bapak So’iman di Desa Kleseman, Kecamatan Wonoboyo, Kabupaten Temanggung.
1.5.2   Metode Wawancara
                        Metode wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara Tanya jawab sambil bertatap muka anatara si penanaya dan narasumber. (wordpress.com/tag/kamus-besar-bahasa-indonesia-dan-buku-buku).

2
Dalam metode ini penulis secara langsung dapat bertatap muka secara langsung dengan narasumber dalam tanya jawab mengenai budidaya tanaman jambu biji. Narasumber yang penulis wawancarai yaitu Bapak So’iman di Desa Kleseman, Kecamatan Wonoboyo, Kabupaten Temanggung.

            1.5.3 Metode Studi Pustaka
                        Metode studi pustaka adalah langkah dalam pengumpulan data yang diperoleh dari kajian pustaka seperti buku, surat kabar, koran, dsb.
Dalam metode ini penulis menggunakan panduan berupa buku yang berkaitan dengan budidaya tanaman jambu biji, serta buku lain yang berkaitan dengan masalah yang dibahas dalam karya tulis ini. Sumber pustaka ini penulis cantumkan dalam daftar pustaka.
 
1.6     Sistematika Penulisan
             Sistematika karya tulis ini adalah :

BAB I   PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Alasan Memilih Judul
1.3 Rumusan Masalah
1.4 Tujuan Penelitian
1.5 Metodologi Penelitian
1.6 Sistematika Penulisan

BAB II  KAJIAN PUSTAKA
2.1 Sejarah Tanaman Jambu Biji
2.2 Botani dan Morfologi Jambu Biji
2.3 Jenis-Jenis Tanaman Jambu Biji



3
BAB III  PEMBAHASAN
3.1 Syarat Pertumbuhan
3.2 Cara Membudidayakan Tanaman Jambu Biji
                          3.2.1 Pengolahan Lahan Pertanian
                          3.2.2 Pembibitan Tanaman Jambu Biji
                          3.2.3 Teknik Penanaman Jambu Biji
                          3.2.4 Cara Memanen

3.3    Pemanfaatan Tanaman Jambu Biji
BAB VI PENUTUP
             4.1 Kesimpulan
              4.2 Saran
   DAFTAR PUSTAKA
   LAMPIRAN
       













4
 
BAB II
KAJIAN PUSTAKA


2.1 Sejarah Tanaman Jambu Biji
             Jambu biji ( psidium guajava ) bukan merupakan tanaman asli Indonesia. Tanaman ini pertama kali ditemukan di Amerika Tengah oleh Nikolai Ivanovich Vavilov saat melakukan ekspedisi ke beberapa negara di Asia, Afrika, Eropa, Amerika Selatan, dan Uni Sofiet antara tahun 1887-1942 ( Rismunandar, 1986.hal:1). Seiring dengan berjalanya waktu, jambu biji menyebar dibeberapa negara seperti Tailand, Taiwan, Indonesia, Jepang, Malaysia, dan Australia. Di Tailand dan Taiwan, jambu biji menjadi tanamna yang dikomersialkan.(Parimin, S.P.2005.hal:11)

 2.2 Botani dan Morfologi Jambu Biji
              Nama ilmiah jambu biji adalah psidium guajava. Psidium berasal dari bahasa  Yunani, yaitu psidium  yang berarti delima. Sementara  gua java berasal dari nama yang di berikan oleh orang Spanyol. Adapun taksonomi tanaman jambu biji diklasifikasikan sebagai berikut.(Rismunandar, 1986.hal:2)
Kingdom   : Plantae (tumbuhan-tumbuhan)
Divisi        : Spermatophyta
Subdivisi   : Angiospermae
Kelas         : Dicotyledonae ( biji berkeping dua )
Ordo          : Myritales
Famili       : Myrtaceae
Genus       : Psidium
Spesies     : Psidium guajava Linn.
Jambu biji merupakan tanaman bercabang banyak. Tingginya dapat mencapai 3-10m. Umurnya mencapai 30-40 tahun. Tanaman yang berasal dari biji relatif  berumur panjang dibandingkan hasil cangkok atau okulasi.

5
 Tanaman yang berasal dari okulasi posturnya lebih pendek dan bercabang lebih banyak sehingga memudahkan perawatan. Tanaman ini mampu berbuah saat berumur sekitar 2-3 bulan.  
Batang jambu biji memiliki ciri khususus, diantaranya berkayu keras, tidak mudah patah , kuat dan padat. Kulit tanaman jambu biji halus dan mudah terkelupas. Pada vasa tetentu, tanaman mengalami pergantian atau peremajaan kulit. Batang dan cabangnya mempunyai kulit berwarna coklat atu coklat ke abu-abuan .
            Daun jambu biji berbentuk bulat panjang, bulat langsing, atau bulat oval. Warna daunya beragam seperti hijau muda, hijau tua, merah tua, dan hijau berbelang kuning.
            Tanaman jambu dapat berbuah dan berbunga sepanjang tahun. Buah jambu biji berbentuk bulat atau bulat lonjong dengan kulit buah berwarna hijau saat muda dan kunig saat matang. Ada pula yang berkulit merah saat muda dan merah tua saat tua. Warna daging buah pada umumnya putih biasa, putih susu, merah muda, dan merah tua . Aroma buah biasanya harum saat buah matang.

2.3 Jenis-Jenis Jambu Biji
            Ada beberapa jenis atau varietas jamu biji yang banyak dikenal masyarakat anatara lain sebagai berikut:
 2.3.1 Jambu Biji Kecil
            Jambu biji kecil atau jambu biji menir adalah salah satu jenis jambu yang unik dan menarik. Jenis jambu biji ini cocok sebagai tanaman buah dalam pot karena penampilannya yang unik dan indah.

            2.3.2 Jambu Biji Sukun
            Jambu biji sukun cukup digemarari banyak perkebunan karena merupakan salah satu jenis jambu biji tanpa biji (triploid). Jambu biji sukun tanpa biji termasuk buah unggul dan cocok di kembangkan dalam perkebunan skala besar.
           

6
2.3.3 Jambu Biji Bangkok
            Jambu biji bangkok mulai populer pada tahun 1980. Konon, jambu beraroma harum  ini berasal dari Bankok, Thailan. Buahnya berukuran besar dengan bobot sekitar 500-1.200 gram per buah. Daging buah tebal, berwarna putih, dan bijinya sedikit. Kulit buah berwarna hijau muda mengkilap bila sudah matang. Rasa daging buah manis serta enak dengan tekstur keras dan renyah. Rasanya manis di sebabkan kadar gulanya yang mencapai 28,10%.
            Jenis tanaman jambu biji bangkok termasuk pendek dan berbuah sangat lebat.  Jambu ini sudah banyak tersebar Indonesia.

2.3.4 Jambu Biji Variegata
Jambu biji variegata termasuk langka, unik, dan menarik. Dinamai jambu biji variegata dikarenakan dalam satu tanaman ada tiga warna daun yang berbeda, yaitu daun berwarna hijau tua, hijau belang-belang putih, atau hijau belang-belang merah. Jambu biji variegata cocok dijadikan tanaman tabulampot karena buahnya banyak dan lebat serta berpenampilan unik, indah, dan menarik.

2.3.5 Jambu Biji Australia
Jambu biji Australia memiliki ciri yang unik, yaitu batang, daun, maupun buahnya berwarna merah tua. Jambu biji ini berasal Australia. Produktivitas buah jambu ini kurang atau jarang sehingga hanya cocok dijadikan tanaman buah dalam pot (tanaman hias).









7


BAB III
PEMBAHASAN


3.1  Pembibitan Tanamn Jambu Biji
            Proses pembibitan merupakan langkah awal untuk menentukan tingkat keberhasilan budi daya. Tanaman jambu biji dapat dikembangbiakan melalui cara sebagai berikut:
Ø  Pembibitan Tanaman Jambu Biji Secara Generatif
Tanaman jambu biji dapat dikembangkan secara generatif yaitu, melalui biji. Cara tersebut cukup mudah dan dapat dilakukan oleh petani atau pemulia tanaman.
1.      Keuntungan pembibitan melalui biji adalah:
·        Teknik lebih mudah dan lebih murah;
·        Jumlah bibit yang banyak dapat diperoleh dalam waktu      singkat;
·        Akar tanaman yang dihasilkan lebih kuat;
·        Untuk pembibitan tanamn, cara ini sangat penting dalam mendapatkan bibit yang lebih unggul dari yang ada;
·        Biji relatif lebih ringan sehingga mudah dibawa dan diperbanyak;
·        Biji mudah berkecambah dan tumbuh saat kering dan media tanam lembab;
·        Pembibitan tanamn melalui biji akan mengalami perubahan sifat dari induknya;
·        Pembibitan dengan biji biasanya dilakukan untuk mempersiapakan bahan batang bawah sebagai bahan pembibitan okulasi atau sambung pucuk.



8
Sarat pembibitan tanaman jambu biji  membutuhkan tanah yang subur, banyak mengandung bahan organis dan dapat menyerap air  dengan baik. Penyiraman tanaman, terutama saat kemarau, akan lebih mudah dilakuakn bila letak sumber air dekat dengan lokasi pembibitan. Tempat pembibitan sebaiknya dekat dengan calaon kebun yanga akan ditanami sehingga memudahka pengangkutan, mencegah kerusakan bibit akibat pengangkutan, memudahkan pengawasan persiapan kebun dan memudahkan pengambilan bibit sewaktu-waktu.

Ø  Pembibitan Tanaman Jambu Biji Secara Vegetatif
Pembibitan tanaman secara vegetatif dilakukan dengan menggunakan bagian tertentu dari tanaman induknya.
Tanaman jambu biji dapat diperbanyak dengan sambung pucuk (grafting), okulasi (budding), cangkok, dan setek batang atau akar (cutting).
1.      Keuntungan pembibitan secara vegetatif adalah:
·        Hasil buah yang dihasilkan akan sama dengan induknya.
·        Tanaman akan lebih cepat berbuah (misalnya dengan cangkok akan berbuah pada umur 3-4 bulan).
·        Tanaman akan lebih cepat besar, misalnya mencangkok dengan batang atau cabang yang besar dari tanam induk untuk digunakan sebagai bibit.
2.      Kekurangan pembibitan secara vegetatif yaitu tanaman induk akan rusak karena bagian tanaman banyak diambil atau dipotong.

Macam-macam teknik pembibitan secara vegetatif:
a.       Sambung Pucuk (grafting)
             Jambu biji dapat diperbanyak dengan sambung pucuk. Cara ini banyak dilakukan karena tekniknya relatif mudah dan sederhana.
Selain itu bibit lebih mudah berbuah, cabang atau batang yang digunakan untuk batang atas berasal dari pohon induk yang diinginkan.


9
Hal-hal yang harus diperhatikan saat memilih cabang :
·        Cabang sudah cukup umur, yaitu tidak terlalu muda dan tua degnan ciri kulitnya berwarna kecoklatan.
·        Tempat pelaksananaan penyambungan harus teduh agar tanaman tetap segar dan tidak cepat layu.
·   Pohon induk tidak sedang berbunga atau berbuah lebat, penyambungan dilakukan 1-2 bulan setelah panen.
Peralatan dan bahan yang diperlukan adalah gunting setek, pisau, plastik kecil.
b.      Okulasi (budding)
Okulasi atau tempel tunas. Cara ini cukup mudah dan sederhana serta hemat karena jumlah tunas akan jauh lebih banyak dari pada dengan mencangkok atau sambung pucuk.
c.       Cangkok
Tanaman jambu biji dapat diperbanyak dengan cangkok batang atau cabang tanaman. Tanaman yang akan dicangkok berasal dari induk pohon pilihan.
Kelebihan cara mencangkok adalah  bibit yang diperoleh memiliki sifat yang sama dengan induknya, tanaman cepat berbuah , buahnya besar, tekniknya mudah, sederhana, dan tingkat keberhasilanya lebih besar. Kekuranagn dari cara mencangkok adalah bibit yang diperoleh terbatas dan pohon induk menjadi rusak karena banyak cabang yang dicangkok.

d.      Setek Batang
Jambu biji dapat diperbanyak dengan setek batang atau akar.
Waktu yang diperlukan lebih singkat dibandingkn dengan cara yang lain.
Syarat yang harus dipenuhi sebagai batang bawah antara lain :
·  Perakaran tanaman kuat dan tahan terhadap kekeringan.
·  Tahan terhadap serangan penyakit.
·  Mudah disambung dan cepat tumuh.
· Cocok dan sesuai, yaitu batang bawah dan atas mudah disambung.

10
3.2 Penanaman dan Perawatan Jambu Biji
            Setiap teknik budi daya memiliki perawatan yang berbeda-beda. Agar tanaman dapat berproduksi dengan optimal, perkebunan perlu memperhatikan faktor-faktor yang menentukan kualitas pertumbuhan tanaman.

3.2.1    Pengaturan Jarak Tanaman
Jarak tanam pada budidaya jambu biji tergantung dari tingkat kesuburan lahan yang digunakan.
Umumnya, jarak tanam pada lahan yang subur lebih besar dibandingkan dengan tanah kurang subur. Jarak tanam jambu biji adalah 4 m x 6 m atau dalam satu hektar ditanami 625 tanaman. Lubang tanam dibuat ukuran 75 cm x 75 cm x 75 cm. Pembuatan lubang tanam diusahakan pada musim kemarau dan selesai pada awal musim hujan atau 15 hari sebelum bibit ditanam.

3.2.2   Penanaman Bibit
Penanaman dilakukan ketika jumlah bibit telah tersedia dan cukup umur. Waktu penanaman dilakukan saat musim hujan. Untuk mengatasi kemungkinan bibit yang mati atau rusak selama proses adaptasi di kebun maka perlu disiapkan bibit cadangan untuk pennyulaman.

 3.2.3  Perawatan Tanamn
Tanaman yang telah ditanam perlu perawatan atau pemeliharaan secara baik dan intensif. Ada beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam pemeliharaan tanaman jambu biji, yaitu sebagai berikut:
a. Penyiraman
Jambu biji memerlukan air yang cukup selama fase pertumbuhan.  Biasanya pada musim hujan buah berukuran besar, sedangkan saat kemarau buahnya berukuran kecil. Masalah kekurangan air pada kebun jambu dapat diatasi dengan melakukan penyiraman.
11
b.Penyulaman
Penyulaman harus dilakukan terhadap bibit yang mati, agar populasi tanaman tetap sama sehingga jumlah produksi tidak berkurang.
c. Penyiangan dan Pembumbunan
Rumput yang tumbuh disekitar tanaman perlu disingkirkan agar tanaman dapat tumbuh dengan baik. Penyiangan dan pembumbunan dilakukan dengan cara membersihkan dan menggemburkan tanah.
d. Pemupukan
Agar tanaman jambu biji tumbuh optimal, lebih produktif, dan rajin berbuah harus dilakukan pemupukan secara alami. Jenis pupuk yang diberikan adalah pupuk organik dan anorganik.
 3.2.4  Penjarangan Buah Jambu Biji
Tidak  semua buah jambu biji yang terbentuk dipelihara, terutama   buah yang terlalu banyak. Agar ukuran buah yang dihasilkan cukup besar dan memenuhi kualitas pasar maka buah jambu biji perlu dijarangkan (buah yang cacat, atau terserang hama).
            3.2.5  Pembungkusan Buah
Pembungkusan buah dilakukan agar buah lebih mulus dan mengkilap,    tidak cacat, tidak terserang oleh hama dan penyakit, warna buah lebih menarik dan nilai jual lebih tinggi.
            3.2.6   Panen dan Pasca Panen
Tanaman buah jambu biji dilakukan berdasarkan warna kulit buah. Terkadang panen buah tergantung jarak tempuh daerah pemasaran. Untuk jarak pemasaran yang jauh, panen dilakukan saat buah masih hijau agar tidak rusak saat diperjalanan. Untuk dikonsumsi, pemanenan dilakukan pada umur 109-114 hari setelah bunga mekar. Sementara untuk olahan pemanenan dilakukan pada umur 112-113 hari setelah bunga mekar.
12
Sedangkan untuk pemasaran jarak dekat  pemanenan dilakukan saat kulit
buah berwarna hijau mengkilap. Musim panen raya buah jambu biji antara bulan Desember-Februari dan Juni-Agustus.

            3.2.7 `Pemanfaatan Jambu Biji
Selain rasanya manis dan menyegarkan, ternyata buah jambu biji juga bermanfaat bagi kesehatan dan dapat diolah menjadi beberapa produk makanan dan minuman.
 Berikut ini beberapa manfaat dan khasiat jambu biji : 
·        Menyembuhkan Infeksi
Berkat kandungan vitamin C-nya yang tinggi, buah jambu biji dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh bila dikonsumsi saat menderita radang tenggorokan atau flu.
·        Mencegah Kanker
Kandungan vitamin C yang tinggi serta senyawa flavonoid membuat jambu biji mampu menghambat zat pemicu kanker.
·        Mencegah Penyakit Jantung
Kadar kalium pada jambu biji membantu jantung berdetak lebih teratur.
·        Mengatasi Diabetes
Serat pektinnya mampu berperan menurunkan kadar glukosa darah
sehingga
            cocok dikonsumsi oleh penderita diabetes. 
·        Menurunkan Tekanan Darah Tinggi
Kadar kalium yang tinggi dan seratnya yang mengikat lemak, membuat jambu biji dapat menurunkan tekanan darah tinggi.




13
·        Anti Radang dan Anti Virus
Vitamin C berperan membentuk kolagen yang bermanfaat untuk penyembuhan anti radang , alergi, anti virus.
Selain sebagai bahan obat,  jambu biji juga dapat di olah menjadi berbagai macam makanan dan minuman. Ada berbagai variasi pengolahan jambu biji, produk olahan jambu biji diantaranya:
·        Bubur Jambu biji
            Bubur jambu biji merupakan produk pengolahan buah jambu, dan merupakan bahan baku industri sirup.
·        Sele Jambu Biji
      Buah jambu biji yang masak, dapat digunakan sebagai sele untuk mengisi kue-kue atau makanan yang lainya.     
·        Jeli Jambu Biji
      Jeli dibuat dari buah, yang sudah dimasak tanpa air, kemudian diendapkan agar kental seperti agar-agar.
·        Manisan Jambu Biji
      Jambu biji adalah salah satu jenis buah yang dapat dibuat manisan, terutama jenis jambu yang memiliki daging buah cukup tebal.













14

BAB IV
PENUTUP

4.1. Kesimpulan
Dari semua uraian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa tanaman jambu biji di Desa Kleseman Kecamatan Wonoboyo Kabupaten Temanggung masih sanagat minim. Hal ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan akan manfaat jambu biji.
Oleh karena itu, untuk meningkatkan tanaman jambu biji, perlu kesadaran  masyrakat akan minimnya buah jambu biji dan juga manfaat jambu biji.
4.2. Saran
Seharusnya masyarakat dapat memanfaatkan buah jambu biji dengan lebih maksimal lagi untuk kesehatan. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai jambu biji sebagai obat diabetes. Masyarakat tidak perlu hawatir jambu biji bisa menyebabkan sakit perut, dan usus buntu itu merupakan pradugan saja. Beberapa jenis makanan dan minuman dari buah jambu biji dapat dibuat oleh ibu-ibu di rumah sebagai kegiatan untuk mengisi waktu luang.













15
DAFTAR PUSTAKA


Anonim.1994. Kumpulan Kliping Jambu Biji. Jakarta: Hortikultural.
Parmin. 2005. Jambu Biji budidaya dan ragam pemanfaatanya. Jakarta: Penebar Swadaya.
Rismunandar.1987. Tanaman Jambu Biji. Perpustakaan Dikmenum Jakarta: Sinar Baru.



              

















16