PROFESIONAL PHOTOGRAPHY SPESIALIS Photo Ijazah – Photo Kolektif – ID Card Central Office : Jl. Growong , Pucungrejo, Muntilan; phone ,: 085867468007 NOFI PHOTO STUDIO Profesional Photography : Studio photography yang telah berpengalaman dalam manajemen dan teknologi photography. Alamat: Jl.Growong, Pucungrejo,Muntilan. Menawarkan pelayanan Photo Kolektif untuk berbagai keperluan percetakan Pass Photo Ijasah, photo pramuka, sertifikat, ID Card dll. Yang pasti memberikan extra
Nofi Photo
Minggu, 20 Desember 2015
Minggu, 06 Desember 2015
seminar agribisnis perikanan di menyau muntilan
FOTO FOTO TEMAN TEMAN KAMPUS POLITEKNIK MUHAMMADIYAH MAGELANG
PRODI AGRIBISNIS PERIKANAN
2015/2016
Kenang-kenangan acara seminar di menayu muntilan.
MAKALAH BIOLOGI TUGAS POLITEKNIK MUHAMMADIYAH MAGELANG
makalah biologi
tentang ekosistem
Disusun Oleh :
Nama : hUSNUL LATIFAH
PRODI :AGRIBISNIS PERIKANAN
POLITEKNIK
MUHAMMADIYAH MAGELAMG
2015 /
2016
KATA PENGANTAR
Teman-teman yang saya sanyangi, sebagai pelajar selalu
ada dalam diri kita, bahkan mesti tertanam sepanjang masa. Banyak ilmu bisa
kita pelajari untuk memperoleh pengalaman, pengeahuan, dan pengetahuan sebagai
bekal hidup kita. Salah satunya adalah ilmu pengetahuan alam. (IPA)
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan kumpulan
pengetahuan tentang alam sekitar, termasuk manusia didalamnya yang disusun
secara sistematis, metodis, dan koheren, (terkait satu sama lain). Dengan
mempelajari IPA, kita diajak untuk memahami alam sekitar dengan segala
fenomenanya. Berdasarkan data, fakta, dan hokum sebab akibat, kita diajak untuk
menjelajahi alam sekitar dengan segala isinya. Dengan demikian kita dapat
bertindak lebih rasional berdasarkan cara kerja ilmiah yang ditemba dari IPA.
Biologi yang mempelajari seluk beluk hidup merupakan
salah satu cabang IPA. Dengan belajar biologi, kita akan memperoleh sejumlah
pengalaman belajar yang berfungsi untuk memahami konsep dan cara kerja IPA.
Didalam makalah ini kita akan diajak untuk memahami Peranan Manusia Dalam
Keseimbangan Ekosistem dengan cara mengasah daya nalar dan mengaitkannya dengan
kehidupan segari-hari sehingga belajar biologi terasa lebih menarik.
Akhirnya, kita berharap agar makalah ini dapat berguna
bagi kita dalam pemabelajaran. Kritik dan saran sangat kami harapkan demi
perbaikan makalah selanjutnya.
Magelang, 07 Desember 2015
Penyusun ,husnul lativah
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar ………………………………………………………….i
Daftar
Isi …………………………………………………………………ii
BAB
1 PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang ………………………………………………. 1
1.2 Rumusan
Masalah……………………………………………..1
1.3 Tujuan
…………………………………………………………………
1
BAB
2 PEMBAHASAN
2.1
Komponen Penyusun Ekosistem………………………………2
2.2
Suksesi Ekosistem …………………………………………… 4
2.3Peranan
Manusia dalanm Perubahan Lingkungan…………… 5
2.4Tipe-tipe
Ekosistem dan Hubungan antara Faktor Biotik dan
Abiotik……….............................................................................10
2.5Daur
Biokimia ……………………………………………….. 14
BAB
3 KESIMPULAN dan SARAN
3.1
Kesimpulan
………………………………………………….15
3.2 Saran
………………………………………………………..15
Daftar Pustaka …………………………………………………………
16
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Ekosistem
disusun oleh dua komponen, yaitu lingkungan fisik atau makhluk tidak hidup
(komponen abiotik) dan berbagai jenis makhluk hidup (komponen abiotik ).
Berbagai jenis makhluk hidup tersebut dapat dikelompokkan menjadi satuan-satuan
makhluk hidup dan ekosistem merupakan salah satunya.
Dalam
kehidupan, setiap organism selalu memerlukan sesuatu dari lingkungannya dan
lingkungan akan menerima sesuatu dari organism. Jadi, organisme dan lingkungan
saling mengadakan hubungan timbal balik (intraksi) yang disebut ekosistem.
Ekosistem diartikan sebagai hubungn timbal balik (interaksi) antara makhluk
hidup dengan lingkungan. Cabang ilmu biologi yang mempelajari eklogi. Istilah
ekologi pertama kali diperkenalkan oleh E. Haeckel pada tahun 1860 sehingga dia
disebut sebagai bapak ekologi.
Ruag
lingkup kajian ekologi yang utama, yaitu perubahan populasi suatu spesies pada
waktu yang berbeda-beda, perpindahan yang lain, serta factor yang mempengaruhinya
dan terjadinya hubungan timbal balik antar makhuk hidup (hewan, tumbuhan, dan
mikroorganisme) dan lingkungannya (cambell, 2003:388).
Lingkungan
merupakan suatu kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk
hidup, serta perilaku yang mempengaruhi kelangsungan kehidupan dan
kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya. Permasalahan lingkungan
selalu muncul karena perkembangan manusia (penduduk) dan pemanfaatan lingkungan
yang kurang bijaksana.
1.2
Rumusan Masalah
1. Komponen
apasaja yang menyusun ekosistem?
2. Apa
yangdimaksud dengan suksesi ekosistem?
3. Apa
peranan manusia dalam perubahan lingkungan?
4. Sebutkan
tipe-tipe ekosistem dan hubungan antara faktor biotik dan abiotiknya?
5. Apa yang dimaksud dengan daur biokimia?
1.3
Tujuan
1. Untuk
mengetahui komponen penyusun ekosistem.
2. Untuk
mengetahui apa yang dimaksud suksesi ekosistem.
3. Untuk
mengetahui peranan manusia dalam perubahan lingkungan.
4. Untuk
mengetahui tipe-tipe ekosistem dan hubungan antara factor biotic dan abiotiknya.
5. Untuk
mengetahui apa yang dimaksud dengan daur biokimia.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1Komponen
Penyusun Ekosistem
Ekosistem
tersusun atas komponen-komponennya, yaitu komponen biotik dan komponen abiotk.
Komponen biotik merupakan komponen penyusun ekosistem yang terdiri dari makhluk
hidup, contohnya tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme. Komponen abiotik
merupakan komponen penyusun ekosistem yang terdiri dari semua benda mati,
contohnya air, tanah, cahaya, dan udara.
a. Organisasi
Kehidupan Dalam Ekosistem
Didalam
ekosistem komponen biotik terdiri dari organisme yang saling mengadakan
interaksi. Akibat dari adanya interksi ini memenculkan adanya organisasi
kehidupan. Organisasi kehidupan yang terkecil sampai yang terbesar, adalah
sebagai berikut : individu-populasi-komunitas-bioma-biosfer.
1) Individu
adalah makhluk hidup tunggal yang secara otonom dapat melakukan proses-proses
hidup secara mandiri. Untuk mempermudah
memahami kriteria individu makhluk hidup, dan tiga kriteria tentang individu,
yaitu sebagai berikut:
a)
Individu
selalu menggambarkan sifat tunggal ,
b) Dalam
diri yang tunggal proses hidupnya berlangsung sendiri-sendiri, dan
c) Proses hidup yang satu dengan yang lain berbeda.
2) Populasi adalah kumpulan dari individu-individu yang terdiri
dari satu spesies yang secara bersama-sama menempati luas wilayah yang sama,
mengandalkan sumberdaya yang sama, dan dipengaruhi oleh factor lingkungan yang
sama serta memiliki kemungkinan yang tinggi untuk berinteraksi satu sama lain.
3) Komunitas adalah kumpulan dari beberpa populasi yang saling
berinteraksi, menempati suatu daerah, dan dalam waktu tertentu.setiasp komunitas
berbeda-beda dalam hal kekeyaan spesies (species richness) jumlah spesies yang
mereka miliki dan kelimpahan relative spesies (relative abundance).
4) Ekosistem adalah kesatuan fungsional antara makhlukhidup dengan
lingkungan.
5) Bioma adalah kesatuan ekosistem-ekosistem dalam sekala yang luas
yang dibedakan berdasarkan iklim.
6) Biosfer adalah kesatuan ekosistem-ekosistem yang berda diseliruh
permukaan bumi.
b. Komponen Ekosistem
Suatu daerah dapat
diebut ekosistem jikadaerah itu dihuni oleh beberapa populasi makhluk hidup,
dimana keseluruhan mahluk hidupnya saling berinteraksi antara satu dengan
lainnya dan juga berinteraksi dengan lingkungan abiotiknya. Dengan
demikian,komponen ekosisitem terdiri atas makhluk hidup (biotik) dan makhluk
tidak hidup (abiotik ).
1) Komponen Biotik
Komponen biotik
ekosistem adalah anggota dari ekosistem yang berupa makhluk hidup seperti
mikroorganisme, jamur ,protista ,tumbuhsn ,hewan ,dan manusia. Dalam interaksi
antar makhluk hidup tumbuhan dan sebagian protista berperan sebagai produsen
,hewan, manusia berfungsi sebagai konsumen, sedangkan mikroorganisme dan jamur
berfungsi sebagai decomposer.
2) Komponen Abiotik
Komponen Abiotik
adalah komponen ekosistem yang berupa benda-benda tidak hidup seperti tanah,
air, udara, cahaya, suhu, serta kondisi geografi seperti kelembaban, arus
angin, pH, iklim, topografi, dan arus air.
c.
Habitat
dan Relung
Suatu
spesies dalam hidupnya selalu berada pada ekosistem tertentu. Tempat tinggal
organisme di alam disebut habitat. Jadi, spesies mempunyai habitat dalam
ekosistem. Misalnya berudu, habitatnya di air tenang atau di kolam yang banyak
tumbuhan airnya. Dengan mengetahui habitat suatu spesies, kita dengan mudah
akan mendapatkan spesies tersebut.
Fungsi
organisme dalam ekosistem dapat dibedakan menjadi :
a.
Produsen,
yaitu organisme yangdapat menyusun senyawa organi sendiri dengan menggunakan
bahan senyawa organik yang berfungsi untuk menyediakan makanannya sendiri,
contohnya ganggang dan bakteri.
b.
Konsumen,
yaitu organisme yang memanfaatkan bahan organik dari makhluk hidup lain sebagai
sumber makanannya. Berdasarkan asal bahan organiknya konsumen dibedakan menjadi
herbivora dan karnivora, contohnya kambing, sapi, dan marmot.
c.
Dentrivora,
yaitu organisme pemakan partikel-partikel organik atau detritus. Contohnya
cacing tanah, lipang, dan siput.
d.
Decomposer,
yaitu organisme yang bertugas mengubah partikel-partikel organik menjadi
partikel anorganik. Contohnya jamur dan bakteri. Gunawan (2007:267)
2.2
Suksesi Ekosistem
suatu
komunitas yang menyusun ekosistem, pada awalnya tidak langsung komplek atau
beraneka ragam jenisnya, tetapi mengalami perkembangan secara perlahan-lahan.
Proses perubahan dalam komunitas yang berlangsung secara bertahap dan menuju ke
satu arah secara teratur disebut suksesi. Suksesi dapat terjadi sebagai akibat
dari perubahan lingkungan fisik dalam komunitas atau ekosistem.
Ada
beberapa konsep agarkita memahami suksesi ekosistem, diantaranya :
a. Suksesi
berlangsung secara teratur, pasti, terarah, dapat diramalkan, dan berakhir
dengan komunits klimaks.
b. Suksesi
tidak lebih bergantian sjenis yang bersifat pionir oleh jenis-jenis yang lebih
mantap ddan dapat menyesuaikan diri secara lebih baik dengan lingkkngan.
Berdasarkan
kondisi habitat pada awal pross suksesi yang terjadi dibeddakan menjadi dua,
yaitu suksesi primer dan suksesi sekunder.
1. Suksesi
Primer
Suksesi
primer terjadi, apabila komunitas asal terganggu secara alami maupun buatan
sehingga mengakibatkan kerusakan atau hilangnya komunit asal secara total. Kemudian
tumbuhkomunitas baru dengan komposisi habitat baru yang berbeda dengan
komunitas asal. Secara ringkastahap-tahapnya diuraikan sebagai berikut.
a.
Terjadi
perubahan habitat, setelah terganggu menuju kondisi yang memberi kehidupan.
b.
Munculnya
vegetasi perintis yang mampu hidup di habitat baru dalam beberapa waktu.
c. Terjadi
perubahan komposisi habitat akibat aktivitas kehidupan vegetasi perintis.
d. Munculnya
tanaman atau vegetasi sederhana lainnya sehingga memungkinkan semakin
panjangbya rantai makanan.
2. Suksesi
Sekundar
Suksesi
sekunder terjadi apabila komunitas assal terganggusecara alami mauupun buatan
sehingga mengakibatkan kerusakan komunitas asal, tetapi tidak merusak total
kemudian tumbuh komunitas baru yang sebagian penyusunnya berasal dari komunitas
awal.
Proses
suksesi atau pertumbuhan komunitas menuju komunitas klimaks diawali dengan
peristiwa invasi, yaitu suatu organisme yang berasal dari luar wilayah masuk ke
dalam habitat baru. Selanjutnya, organisme yang dapat masuk kehabitat baru
tumbuh dan menduduki serta mendominasi di habitat tersebut. Peristiwa ini
disebut kolonisasi. Vegetasi yang pertama kali hidup dan membuka kemungkinan
organisme lain untuk hidup dihabitat baru disebut vegetasi perintis. Gunawan
(2007:273)
2.3 Peranan
Manusia dalanm Perubahan Lingkungan
Beberapa
kota di Indonesia dilanda banjir dan tanah longsor dalam beberapa tahun ini.
Telah jatuh puluhan korban jiwa, ribuan penduduk perlu diungsikan, dan tak
terhitung lagi banyaknya kerugian materi akibat berbagai bencana tersebut.
Telah
diketahui bahwa lingkungan merupakan kesatuan ruang dengan semua benda,
keadaan, dan makhluk hidup serta perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan
hidup dan kesejahteraannya. Manusia merupakan bagian dari lingkungan. Oleh
karena itu, manusia selalu dihadapkan pada masalah-masalah lingkungan dan
perubahan-perubahan lingkungan yang terjadi akibat perbuatan manusia.
1. Keseimbangan
Lingkungan
Didalam
suatu ekosistem senantiasa terjadi berbagai dinamika kehidupan, seperti gkungan
rantai makanan, jarring-jaring makanan, produktifitas, siklus materi, aliran
energy, dan piramida energi dan lainnya. Sifat dinamika kehidupan dalam suatu
ekosistem bersifat flukuatif, lues, dan elastis serta dinamis. Jika dinamika
kehidupan dalam suatu ekosistem berjalan secara normal sesuai peruntunkannya
dan bersifat dinamis maka hal itu menggambarkan kndisi lingkungan dalam keadaan
seimbang. Jadi, yang dimksud dengan lingkungan yang seimbang adalah lingkungan
dimana seluruh dinamika ekosistemnya berjalan wajar dan dinamis yang ditandai
dengan tidak adanya perrtumbuhan yang menyolok pada salah satu komponen
ekosistem.
Lingkungan
yang seimbang akan memberikan daya dukung bagi makhluk hidup (termasuk manusia)
yang tinggal di dalamnya.
2. Perbuatan
Manusia Menyebabkan Perubahan Lingkungan
Perubahan
lingkungan dapat disebabkan oleh dinamika penduduk, pemanfaatan/ pengelolaan
lingkungan yang kurang bijaksana, kemajuan iptek, dan lain-lainnya.
Tindakan-tindakan
manusia yang menyebabkan perubahan lingkungan antara lain sebagai berikut.
a. Perusakan
Hutan
Hutan
merupakan tempat dimana terdapat banyak sumber daya alam yang mendukung
kehidupan manusia secara terus-menerus. Namun, manusia mengambil dan
memanfaatkan (ekploitasi) sumber daya hutan secara besar-besaran tanpa
memperhatikan pemulihan dan pelestarian hutan.
b. Pembangunan
Perumahan
Pertumbuhan
jumlah penduduk yang sangat pesat, memberikan dampak kebutuhan perumahan yang
meningkat. Oleh karena itu, pembangunan perumahan dilakukan besar-besaran,
terutama di daerah yang banyak penduduknya tanpa konsep lngkungan yang baik dan
tidak memperhatikan daya dukung lingkungan.
c. Urbanisasi
Pembangunan
ekonomi yang tidak merata di pedesaan ddan di kota besar membuat banyak
penduduk pindah dari desa ke kota.
d. Intensifikasi
Pertanian
Intensifikasi
bertujuan meningkatkan produksi pangan, tetapi juga memberikan dampak yang
merugikan, misalnya polusi/pencemaran air, dan lahan karena penggunaan pupuk
anorganik secara berlebih dan erosi plasma nutfah.
3. Kerusakan
Lingkungan Akbat Kegiatan Manusia
Kepulan
asap hitam kendaraan bermotor selalu terjadi di sepanjang jalan, disertai suhu
udara yang panas, dan kebisingan suara. Ketidaknyamanan ini kita rasakan jika
kita berada dalam perjalana sehari-hari, baik di dalam kota ataupun dari kota
ke kota lain.Kegiatan manusia yang merusak lingkungan antara lain sebagai
berikut.
a. Pembuangan
Limbah
Limbah
merupakan sisa/hasil sampingan dari kegiatan produksi manusia dalam upaya
memenuhi kebutuhan hidupnya. Limbah berdasarkan asalnya, terdiri atas dua macam
yaitu limbah industry dan limbah rumah tangga (pemukiman).
b. Kegiatan
Pertanian
Kegiatan
pertanian dapat merupakan kegiatan yang merugikan manusia apabila tidak
memperhatikan pengelolaan yang benar. Penggunaan pertisida yang berlebih atau
secara terus-menerus akan menyebabkan polusi makanan yang dapat membahayakan
manusia, serta membunuh beberapa jenis hewan yang tidak mengganggu (non target
organism).
c. Ekploitasi
Hutan
Hutan
sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia, mempunyai nilai ekonimi, sebagai
habitat jenis hewan dan menjaga keseimbangan air tanah pada musim hujan dan
kemarau.
4. Polusi
Pengertian
polusi menurut Environmintal Pollution Panel tahun 1965, dari “president
Science ADVISORY Committee” Amerika Serikat adalah perubahan yang kurang
menguntungkan terhadap lingkungan yang disebabkan oleh hasil aktivitas manusia
secara keseluruhan atau sebagian, melalui pengaruh langsung atau tidak
langsung, dari perubahan dalam pola energi, tingkat radiasi, susunan
kimia-fisika, dan limbah dari organism. Zat dikatakan sebagai polutan apabila:
a. Kadarnya
melebihi batas normal.
b.
Berada
pada waktu yang tidak tepat, dan
c.
Berada
pada tempat yang tidak semestinya.
Polusi
dibedakan menjadi polusi udara, polusi air, polusi tanah, dan polusi suara.
a.
Polusi
Udara
Disebabkan
oleh debu, partikel-partikel, asap pembakaran, dan asap rokok.
b.
Polusi
Air
Banayak
lilmbah industry dan rumah tangga yang dibuang ke sungai, misalnya sampah
organik, air detergen, dan persisida.
c.
Polusi
Tanah
Sampah
plastik tidak dapat hancur dengan cepat dalam tanah sehingga mengganggu
porositas tanah.
d.
Polusi
Udar
Polusi
udara disebabkan oleh adanya berbagai macam suara dalam berbagai kekuatan
suara, misalnya suara keributan di pasar, kendaraan bermotor, kereta api,
pesawat terbang, dan petir.
5.
Upaya
Manusia dalam Mencegah dan Menanggulingi Kerusakan Lingkngan
Banjir,
tanah longsor, dan kelangkaan air bersih yang terjadi dibeberapa daerah membuat
manusia mau tidak mau menyadari akn kerusakan lingkngan. Upaya manusia untuk
menanggulangi kerusakan lingkungan.
a.
Reboisasi
dan penghijauan
b.
Pembangunan
berwawasan lingkungan
c.
Penggunaan
pupuk organik.
6.
Pengaruh
Pencemaran Terhadap Kehidupan Organisme Berdasarkan Percobaan
Telah
diketahui bahwa pencemaran memberikan dampak negative terhadap organisme.
7.
Melakuan
Perbaikan Lingkungan
Pertanian,
industry, dan transportasi menyebabkan perubahan lingkungan biotik yang
menguntungkan. Selain itu, juga menyebabkan perubahan lingkungan yang
merugiakan, yaitu adanya berbagai macam polusi, kerusakan lahan, kerusakan
hutan, banjir, dan tanah longsor.
8.
Penelitan
Ilmiah tentang Pencemaran Lingkngan
Masalah
kerusakan lingkungan terutama masalah pencemaran perlu dikelola. Penelolaan
lingkungan tidak hanya menjadi tanggung jawab para cendekiawan saja, tetapi
juga tanggung jawab semua orang. Penanggulangan masalah polusi tidak lepas dari
diadakannya penelitian-penelitian ilmiah yang dapat dilakukan oleh orang-orang
yang mempelajari masalah tersebut.
9.
Pemanfaatan
dan Daur Ulang Limbah untuk Kelestarian Lingkungan
Perkembangan
penduduk dapat memberikan dampak negative, diantaranya tumpukan sampah di dekat
pemukiman penduduk yang dapat menimbulkan bau tak sedap, lalat yang
beterbangan, dan pemandangan yang tidak nyaman. Masih banyak limbah pemukiman
maupun industry selain sampah yang menimbulkan masalah lingkungan. Gunawan
(2007:294)
2.4
Tipe-tipe
Ekosistem dan Hubungan antara Faktor Biotik da Abiotik
Di
bumi tempat tinggal kita ini terdapat berbagai tipe ekosistem. Cirri-ciri suatu
tipe ekosistem ditunjukkan dengan hubungan yang khas antara lingkungan biotic
dan abiotiknya.
Ekosistem
secara garis besar dibedakan atas ekosistem darat, ekosistem air, dan ekosistem
buatan.
1.
Ekosistem
Darat
Ekosistem
darat adalah ekosistem yang didominasi oleh lingkungan eksternal daratan.
Di
Indonesia, ekosistem dapat dibedakan atas ekosistem vegetasi tamah, ekosistem
pegunungan, dan vegetasi monson.
a.
Ekosistem
Vegetasi Pamah
Ciri
ekosistem vegetasi pamah antara lain sebagai berikut.
· Ekosistem
ini membentang dari ketinggian 0 – 1000 meter diatas permukaan laut.
· Vegetasinya
berupa hutan belukar. Sebagian besar hutan di Indonesia tergolong ekosistem
vegetasi pamah.
Ekosistem
vegetasi pamah dapat di bedakan atas subekosistem diantaranya sebagai berikut.
1)
Ekosistem
Hutan Bakau
Hutan
bakau banyak terdapat ditepi pantai, yang air lautnya selalu menggenang atau
tergenang saat air laut pasang naik. Ekosistem ini melindungi dataran dari
abrasi (erosi air laut).
2)
Ekosistem
Rawa Air
Hutan
rawa air tawar terdapat di perbatasan pantai dengan ekosistem hutan bakau.
3)
Ekosistem
Huatan Tepi Sungai
Hutan
tepi sungai banyak terdapat ditepi sungai besar.
4)
Ekosistem
Hutan Sagu
Vegetasinya
di dominasi oleh pohon sagu yang berkembang dengan baik di aliran air tawar
yang teratur.
5)
Ekosistem
Danau
Danau
dapat dibedakan sesuai dengan pembentukannya, terdiri atas danau eotropit dan
oligotropik. Danau eoytropik merupakan danau yang kaya akan unrus hara.
Cirri-cirinya adalah airnya keruh, terdapat bermacam-macam organism, dan
oksigen terdapat didaerah profundal. Sedangkan danau oligotropik merupakan
danau yang miskin akan unrur hara. Cirri-cirinya airnya jernih sekali, dihuni
oleh sedikit organisme, dan di dasar air banyak terdapat oksigen sepanjang
tahun.
6)
Ekosistem
Hutan Rawa Gambut
Ekosistem
ini terbentang secara luas dan berbatasan dengan hutan rawa air tawar. Flora
yang ada pada ekosistem ini jumlahnya terbatas.
7)
Ekosistem
Pantai
Ekosistem
ini terletak di tepi pantai berpasir dan berkarang yang membentang tidak
terlalu jauh dari pantai kearah darat. Vegetasi pada ekosistem ini ada dua
macam, yaitu formasi pes-caprae dan formasi baringtonia.
b.
Ekosistem
Pegunungan
Berdasarkan
ketinggiannya (elevasinya), ekosistem pegunungan dibedakan menjadi sebagai
berikut.
1) Hutan
Pegunungan
Hutan
pegunungan terdapat pada ketinggian antara 1500-3300 meter diatas permukaan air
laut.
2) Padang
Rumput Pegunungan
Padang
rumput pegunungan terdapat pada ketinggian antara 3.200-3.600 meter diatas
permukaan laut.
3) Ekosistem
Terbuka Lereng Berbatu
Vegetasinya
berupa rumput, tumbuhan baku, dan semak.
4) Ekosistem
padang rumput rawa
Ekosistem
ini memiliki vegetsi dominan perdu rawa gambut atau rumput yang menutupi tanah
gambut.
5) Ekosistem
Danau Pegunungan
Ekosistem
ini banyak ditemukan di daerah pegunungan tinggi. Di Indonesia banyak terdapat
danau eutrofik, yaitu danau yang kandungan airnya kelebihan nutrien.
6) Ekosistem
Padang Rumput Alpin
Ekosistem
ini dijumpai pada daerah dengan ketinggian lebih dari 4.000 meter di atas
permukaan air laut.
c. Vegetasi
Monsun
Vegetasi
monsoon memiliki ciri antara lain pohon-pohonnya rendah, banyak cabang, dan
batangnya tidak lurus. Vegetasi ini banyak dijumpai didaerah beriklim kering
dengan curah hujan sedikit, terdapat ketinggian antara 0 hingga 800 meter dari
permukaan air laut.
2. Ekosistem
Air
Ekosistem
air adalah ekosistem yang didominasi oleh lingkungan eksternal air sebagai
habitat berbagai organism air.ekosistem air dapat dibedakan atas ekosistem air
tawar dan ekosistem laut.
a. Ekosistem
Air Tawar
Eksosistem
air tawar memiliki ciri umum sebagai berikut.
· Salinitas
(kadar garam ) rendah,lebih rendah dari salinitas sitoplasma sel organisme yang
hidup di dalamnya.
· Variasi
suhu siang dan malam hari tidak terlalu besar.
· Penetrasi
cahaya matahari terbatas (kurang).
· Dipengaruhi
oleh iklim dan cuaca,sekalipun pengaruhnya relatif kecil,jika dibanding dengan
ekosistem darat.
b. Ekosistem
Laut
Ekosistem
laut merupakan sebagian besar wilayah Indonesia.secara umum ekosistem laut
memiliki sifat-sifat khas sebagai berikut.
· Kadar
garam relatif tinggi,lebih tinggi dari kadar garam protoplasma sel organisme
yang hidup di dalamnya.
· Terdapat
kehidupan di semua kedalaman.ekosistem saling bersambungan dan memungkinkan
bercampur karena adanaya sirkulasi air laut.
· Rantai
makanan relatif panjang,sehingga sepanjang rantai makanan terjadi pemborosan
energi
Berdasarkan
intensitas cahaya yang dapat mencapainya,ekosistem laut dibedakan atas
ekosistem laut dalam dan ekosistem laut dangkal.
1) Ekosistem
Laut Dalam
Ekosistem
laut dalam merupakan ekosistem laut yang tidak ditembus cahaya matahari,oleh
karenanya tidak terjadi fotosintesis.kadar oksigen dalam airnya rendah,tidak
terdapat organisme produsen autotrof.
2) Ekosistem
Laut Dangakal
Ekosistem
laut dangkal merupakan daerah fotik (tertembus cahaya matahari).pada ekosistem
ini terjadi fotosintesis oleh produsen dari jenis ganggang laut dan
fitoplankton.
3. Ekosistem
Buatan
Ekosistem
buatan merupakan ekosistem yang sengaja diadakan dengan tujuan untuk
kesejahteraan pembuatnya.Hal ini banyak terbentuk karena adanya perkembangan
teknologi.Beberapa ekosistem buatan dapat dijelaskan sebagai berikut.
a. Ekosistem
Danau Buatan (Waduk)
Dengan
kemajuan teknologinya,manusia telah barhasil membangun danau buatan atau waduk
(bendungan).Bandungan dibuat manusia dengan cara membendung aliran
sungai.Bandungan dibangun untuk keperluan irigasi maupun pembangkit listrik.
b. Ekosistem
Hutan Tanaman
Ekosistem
hutan tanaman meliputi penanaman pohon budi daya seperti hutan jati dan hutan
pinus.
c. Agroekosistem
Agroekosistem
merupakan ekosistem yang sengaja dibuat dalam rangka keperluan pertanian
tanaman budi daya.Agroekosistem antara lain sawah tadah hujan,sawah irigasi,dan
perkebunan.
1) Sawah
Tadah Hujan
Sawah
tada hujan merupakan alternatif yang potensial untuk pertanian tanaman pangan.
2) Sawah
Irigasi
Sawah
irigasi merupakan sawah yang sumber air utamanya berasal dari air irigasi.
3) Perkebunan
Perkebunan
menghasilkan produk-produk yang bermanfaat bagi kehidupan manusia. Agung (2007:
)
2.5 Daur
Biokimia
Daur
biokimia merupakan daur yang melibatkan unsur senyawa kimia mengalami
perpindahan lewat organism hidup dan beredar kembali ke lingkungan fisik. Ada
baiknya hal ini dipandang sebagai hubungan antara komponen biotik dan abiotik
suatu ekosistem. Lima factor yang akan dibicarakan disini yang dianggap penting
bagi kehidupan adalah : karbon, oksigen, nitrogen, pospor, dan belerang
1. Daur
Netrogen
Atmosfer
kita mengandung 79% nitrogen berdasar volume, namun nitrogen relative amat
jarang dalam bentuk senyawa karena N ini lambat dan susah bereaksi. Nitrogen
merupakan bahan penting bagi pembentukan asam ameno dan seterusnya protein, dan
ini membatasi pasokan makanan yang dapat diperoleh dalam suatu ekosistem lebih
dari makanan tumbuhan lainnya. Satu-satunya cara sehingga nitrogen ini dapat
diperoleh oleh organisme hidup adalah melalui fissasi nitrogen suatu kemampuan
yang terbatas dimiliki oleh organisme prokariotik tertentu, walau sekarang
sedang difikirkan melalui rekayasa genetik bagi tumbuhan hijau agar dapat
melakukan kerja itu juga.
2. Daur
Sulfur
Sulfur
banyak terdapat dikerak bumi dan dapat diambil tumbuhan dalam bentuk sulfat.
Merupakan bahan penting bagi pembentukan semua protein.
Seprti
halnya dengan nitrogen, hewan bergantung pada tumbuhan untuk memperoleh sulfur.
Selain dari sulfur yang terdapat dalam atmosfer, gas oksid sulfur (
) terus- menerus
bertambah sebagai sisa pembakaran bahan bakar fosil (BBM) dan dari melelehnya
belerang dari tambang-tambang belerang/gunung berapi.
3. Daur Posfor
Posfor merupakan
unsure yang penting pembentuk asam nukleat, protein, ATP dan senyawa organik
vital lainnya. Merupakan unsure yang jarang terdapat, dan seperti nitrogen dan
kalium sering merupan factor pembatas dalam produktivitas ekosistem.
4. Daur Karbon dan Oksigen
Daur karbon dan
oksigen jelas tampak dalam peristiwa fotosintesis. Djamhur (2000:129)
BAB III
KESIMPULAN dan SARAN
3.1 Kesimpulan
Ekosistem terdiri dari
komponen biotik (makhluk hidup) dan komponen abiotik (benda mati). Tempat hidup
organisme disebut habitat. Dalam habitat ekosistemnya organism mempunyai
setatus fungsional yang disebut dengan relung. Kelompok organism satu spesies yang
menempati ekosistem disebut populasa. Sedangkan beberapa populasi dalam
ekosistem disebut komunitas.
Proses perubahan dalam
komunitas yang berlangsung secara berhadap dan munuju ke satu arah secara
teratur disebut suksesi. Berdasarkan kondisi habitatntya suksesi
dibedakan menjadi suksesi primer dan suksesi sekunder.
Manusia
merupakan bagian dari lingkungan, manusia selalu dihadapkan pada
masalah-masalah lingkup, diantaranya keseimbangan lingkungan, perubahan
lingkungan dan sebagainya.
3.2 Saran
Hendaknya
kita sebagai manusia menjaga ekosistem karena dalam ekosistem terdapat komponen
abiotik seperti tanah, air, udara, cahaya, suhu, angin, iklim, arus air dan
ombak. Dan terdiri dari komponen biotic seperti tumbuhan, hewan dan sebagainya
yang sangat berguna bagi kelangsungan hidup kita.
Daftar
Pustaka
Purwoko,
Agung. et al. 2007. Biologi SMA X. Semarang: CV Mitra Media Pustaka.
Susilowarno,
Gunawan. et al. 2007. Biologi SMA X. Jakarta: Grasindo.
Winatasasmita,
Djambur dan Sukarno. 2000. Biologi 1. Jakarta: PT Garuda Maju Cipta.
www.brainneiyudi.blogspot.com
Langganan:
Postingan (Atom)