Nofi Photo

Nofi Photo
Fotografer Propesional

Kamis, 09 Mei 2013

Resensi buku

 RESENSI BUKU
 

Kategori:  Buku
Jenis : non fiksi
Penulis: Salim A. Fillah
Judul : Saksikan bahwa Aku Seorang Muslim
Pengarang : Salim A. Fillah
Penerbit : Pro-U Media
Cetakan : Pertama, 2006
Ketebalan : 392 hlm


Pemilihan warna untuk cover yang tidak terlalu banyak warna ditambah lagi dengan huruf timbul sebagai judul buku yang dicetak dengan warna hijau emas membuatnya bernuansa kalem, elegan dan istimewa.Apalagi dengan penekanan dengan huruf besar kata “aku seorang muslim” mengisyaratkan kalau ada suatu kebanggaan kita sebagai seorang muslim. Sayangnya dengan melihat cover saja pembaca belum bisa menangkap apa maksudnya dan  isi buku atau bisa disebut desain gambar  cover kurang komunikatif.
Salim A fillah seorang penulis muda yang mampu menyajikan buku-buku yang santai, berisi, dan sama sekali tidak membosankan. Wawasanya luas bahkan berbagai kisah termasuk novel-novel dapat ia padukan menjadi penunjang dan pengayaan materi untuk tercapainya sebuah tujuan yaitu pemahaman pembaca yang sesuai dengan yang diinginkan.Poin ini juga yang membuat buku yang tebal ini tidak terasa tebal dan membosankan.
Bahasa yang digunakan tidak kaku dan baku, kadang terselip humor pula melalui celethuk-celethuk yang sebenarnya bukanlah humor tapi benar-benar materi. Bahasanya blak-blakan bahkan berani memberikan koreksi terhadap pendapat – pendapat yang selama ini beredar di kalangan masyarakat tentunya dengan maksud meluruskan pemahaman, bukan untuk menjatuhkan.
Budaya perilaku jahiliyah yang disebut sebagai zaman kegelapan, kebodohan dan zaman sebelum masuknya islam yang notabene telah berlalu,lenyap dan digantikan zaman yang dipenuhi cahaya risalah ilahi,digantikan zaman yang dipenuhi dengan ilmu dan peradaban sepertinya tidak 100% benar. Istilah zaman jahiliyah memang telah lenyap tetapi sadar dan kebanyakan dilakukan tanpa sadar warisan-warisan kejahiliyahan itu masih dilakukan hingga sekarang. Tangan Abu jahal yang dijanjikan dalam Al_qur’an akan lenyap memang telah lenyap,tapi sisa pemikiran-pemikiran berlogika biadapnya masih saja dianut oleh manusia-manusia yang katanya sudah hidup dizaman yang modern dan beradab.
Paragraf diatas adalah sedikit pembukaan dari bab pertama buku ini.Bagian pertama yang ber sub judul “kain-kain rombeng” ini  mengajak kita untuk merenung dan menilik lagi kebelakang untuk dijadikan bahan renungan. Dan ternyata pelaku jahiliah pada zaman dahulu bukan dari kalangan orang-orang bodoh tapi justru dari kalangan orang-orang pintar bahkan ahli hukum. Lasntas mengapa mereka disandangi kaum jahiliyah?. Buku ini mengajak kita untuk merenungi diri, menatap balik pada diri kita,sudahkah kita terlepas dari konsep-konsep jahiliyah dengan merelevansikanya dengan fenomena-fenomena zaman modern.
Bagian kedua buku ini menjelaskan tentang bagaimana muslim memandang dan menyikapi perpisahan sebagai pelepasan diri dari semua bentuk kejahiliyahan, atau sebagai ujian cinta. Juga bagaimana seorang muslim dalam kebersamaan sebagai persaudaran dan perjuangan. Juga bagaimana muslim seharusnya benar-benar menjadikan Muhammad sebagai suri tauladan dan parameter. Karna dalam diri nabi kita ini benat-benar terdapat suri tauladan yang baik.
Pada bab-bab akhir tulisan lebih ditujukan untuk para aktivis matang.Dibahas pula tentang hal pernikahan yang dalam kalangan aktivis dianggap sebagai suatu penghalang bagi seorang aktivis untuk aktif berdakwah dan berkontribusi. Anggapan aktivis yang seolah setelah menikah maka hilanglah sebuah lahan amal yang subur bagi dirinya dan juga adapula yang beranggapan bahwa dengan menjadi aktivis adalah jalan untuk dapat menikah dengan seorang akhwat. Sebenarnya bagaimana pandangan itu dalam kacamata muslim? Pembahasan  itu terdapat dalam buku ini.
Pokoknya buku ini membahas seluk beluk tentang muslim,banyak orang –orang yang mengaku dirinya muslim tetapi tidak mencerminkan pribadi seorang muslim,menjiwai pengakuan itu bahkan tidak merasa bangga apalagi memiliki status istimewa tersebut yaitu seorang muslim,dengan buku ini seorang muslim tidak menyandang nama tanpa memahami dan menjadikanya identitas seorang muslim, kita dituntun menjadi muslim sejati ditengah krisis identitas, mencerahkan fikiran kita memandang jauh kedepan dengan pola pikir dan cara pandang yang baik dan belajar sebanyak-banyaknya dari masa lalu.
Muslim adalah predikat mulia sepanjang zaman.Muslim adalah predikat yang disandang oleh seseorang yang memenggal berhala-derhala (Ibrahim), muslim adalah predukat yang disandang manusia (Ibrahim) yang berani memberontak terhadap si tuhan palsu namrud dan diakhir zaman muslim adalah sebuah panggilan indah dari pohon dan batu yang memberitahukan tentang persembunyian orang yahudi,sekali lagi benda-benda itu hanya akan memanggil muslim.
Bacalah buku ini, insya allah anda akan bangkit berseribu, seratus,sepuluh maupun sendiri sebagai muslim sejati  yang dengan percaya diri tanpa rasa ragu lantang berkata dengan penuh semangat  “SAKSIKAN BAHWA AKU SEORANG MUSLIM”


disusun oleh ; chusnullativah 
fb ; tievah vistariez 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar